Dahsyatnya
kekuatan cinta memang mampu mengalahkan berbagai keterbatasan yang dimiliki
seseorang. Demikianlah yang dialami
oleh Rama dan Rara dalam sebuah novel “Mata Hati”. Novel yang diangkat dari
kisah nyata penulisnya sendiri, temanku sendiri, Eko Ramaditya Adikara. Sebuah
kisah cinta remaja SMA yang lain dari biasanya.
Dikisahkan Rama,
seorang tunanetra yang ingin menjalani kehidupan normal seperti remaja lainnya.
Rama berhasil masuk ke SMA negeri disaat seharusnya dia berada di Sekolah Luar
Biasa. Semangat yang dimilikinya membuat Rama mampu menyesuaikan diri bahkan
memiliki begitu banyak teman. Kesulitan dan kebahagiaan yang dia alami selama
di SMA mengantar dia menemukan cinta. Menemukan Rara.
Adapun Rara,
seorang remaja unik yang bersekolah ditempat yang sama dengan Rama. Rara adalah
gadis yang pendiam namun baik hati. Dikisahkan dia adalah remaja yang sangat
cerdas namun tidak sombong dan selalu gatal ingin membantu orang disekitarnya.
Ya, Rara memang bercita-cita menjadi seorang pahlawan. Hobinya adalah membuat
robot dan membetulkan alat elektronik. Ah satu lagi hobi Rara yang ternyata
sama dengan hobi Rama, yaitu main game
Ding Dong dan Nintendo. Namun
dibalik semua keunikan tersebut, Rara mengidap penyakit jahat dalam tubuhnya.
Ya, penyakit yang pada akhirnya menjadi ujian utama dalam kisah cinta Rama dan
Rara.
Novel ini
sebenarnya tergolong unik. Terdapat dua kisah yang sama namun dengan sudut
pandang yang berbeda. Kisah pertama berjudul “Mata Kedua”, yang mengambil sudut
pandang Ramaditya Adikara sendiri dan ditulis langsung olehnya. Sedangkan kisah
kedua berjudul “Hati Kedua” yang mengambil sudut pandang Rara dan ditulis
dengan sama indahnya oleh mba Achie TM.
Mereka berdua
mempersembahkan novel ini untuk semangat, cahaya, kehidupan, dan Rara. Hal yang
hanya bisa kalian mengerti dengan membaca novelnya saja. Membaca novel ini
seperti membaca tutorial cara mencintai seseorang dan tutorial belajar ikhlas.
Kedua hal yang bisa kita pelajari dengan menghayati kisah didalamnya. Tiba-tiba
terbayang kenapa buku ini tidak diberi judul dengan menyelipkan kata tutorial
saja? Karena isinya memang benar-benar mengajarkan banyak. Berlebihan? Saya
rasa tidak. Hal yang paling berkesan untuk saya dalam novel ini adalah melihat
perjuangan Rara melawan penyakitnya. Melihat bagaimana dia mencoba ikhlas
dengan kenyataan. Saya pernah mengidap penyakit yang hampir serupa dengan Rara.
Tapi saya sudah sembuh. Insha Allah. Saya hanya
berfikir apabila saya membaca novel ini sekitar 3 bulan yang lalu, dulu
saya tidak akan semerana itu dan akan bisa lebih ikhlas menjalani dan menerima
hasilnya kelak. Haha bagaimana pun itu sudah lewat dari babak kehidupan saya.
Aduh, maaf jadi curhat yah hihi.. Bagi
saya novel ini memang memberikan spirit yang luar biasa kepada pembacanya.
Menurut pendapat
pribadi saya sendiri, novel ini cukup lengkap. Kenapa lengkap? Ya, walaupun
didominasi kisah cinta novel ini juga bisa merangkap menjadi novel petualangan
bahkan novel science fiction. Saat saya berkata
bahwa ini adalah novel cinta, jangan anda bayangkan hanya percintaan
sepasang manusia saja. Novel cinta yang saya maksud adalah juga cinta dalam
keluarga dan persahabatan. Bagaimana
dengan kekurangannya? Saya tidak tahu apakah ini bisa dikatakan sebagai
kekurangan. Sebagai novel yang diangkat dari true story rasanya kisah ini terlalu indah untuk terjadi di dunia
nyata. Mungkin ada sedikit penambahan untuk membuat novel ini. Hal yang juga sering
terjadi di novel-novel berlabel true story seperti Tetralogi Laskar Pelangi
contohnya.
Sudah ah
sepertinya saya sudah memberikan terlalu banyak spoiler dalam review buku
ini. Cara terbaik bagi kalian untuk menikmati buku ini adalah cukup dengan
membacanya saja. Lalu siap-siap lah untuk hanyut kedalam kisah cinta yang
begitu mempesona. Mengundang gelak tawa, memancing ketegangan, sekaligus
menguras air mata. Novel ini komplit and
it’s recommended!