Rabu, 25 September 2013

Akhirnya Kena (ditegor Dosen) Juga




Beberapa waktu yang lalu aku sempet bikin twitbung di akunku. Sengaja ga aku sebut kultwit karna isi tweet-nya memang buka kuliah tapi keluhan, dumelan. haha

Tweet-nya berisi tentang salah satu dosenku. Waktu mengikuti mata kuliahnya aku sengaja bertanya beberapa pertanyaan kepada beliau. Aku pikir itu wajar. Karena beberapa penjelasannya tidak sesuai dengan materi yang ada. Aku pikir apabila aku yang memang tidak mengerti, aku hanya ingin meluruskan jalur yang bengkok itu.


Tapi nampaknya dosen itu tidak suka. Setelah mata kuliah itu, teman-temanku selalu menyebut peristiwa itu dengan kata “perdebatan” aku dengan dosen. Padahal aku tidak merasa sedang berdebat. Aku benar-benar bertanya. Memang aku dulu suka ngetes dosen. Dulu aku bertanya bukan karena aku tidak tau jawabannya, namun karena ingin mendapat jawaban “versi berbeda” dari dosen-dosenku. Tapi itu dulu. Sekarang udah jarang kok. Beneran deh. Kalian harus percaya ya..

Nah singkat cerita seminggu setelah kejadian aku mengikuti kuliahnya lagi hari ini (11/10). Entah kenapa mood-ku sedang tidak enak hari ini. Aku lebih memilih ‘anteng’ di kuliahnya pagi ini. Tapi diamku justru membuatku mengantuk. Ya, aku memang sering mengantuk dikelas. Aku juga sering tertidur sampai bubul harus mengagetkanku agar bangun. Tapi belum pernah ada dosen yang menegurku. Entah karena keahlianku sehingga mereka tidak tahu aku tidur atau karna kasih sayang mereka melihatku yang mungkin lelah sehingga tidur dikelasnya. Hihi aku tidak tahu.

Pagi itu di kelas aku memperhatikan penjelasan dosenku itu sambil bertopang dagu di meja. Tanpa terasa mataku berkedip lamaaa sekali. Ya, aku tertidur. Sungguh aku gak sengaja. Setelah itu tiba tiba dosenku bilang :

" Jessi, kalo anda ngantuk silahkan keluar ya. Saya tau anda pintar tapi anda harus menghormati dosen. Silahkan keluar"


Yah, sepandai-pandainya bajing melompat pada akhirnya pasti jatuh juga. Hari ini Allah menegurku karna suka tidur dikelas. Parahnya lewat dosen ‘itu’ negornya. Padahal aku merasa sedang menjadi mahasiswa yang sangat tidak menyebalkan dikuliahnya hari itu.Ah untung saja aku punya keahlian memasang tampang polos tidak berdosa saat ada orang marah padaku. Jadi sepertinya dia sudah tidak marah lagi di akhir kuliah pagi itu.
Sebenarnya bukan kemarahannya yang aku pedulikan. Tapi nilaiku.. Ya, aku cuma takut nilaiku ga sesuai harapan hanya karna bermasalah dengan dosennya. Mahasiswa memang harus idealis dengan prinsipnya. Tapi maaf ya, aku belum bisa se-idealis itu. Lagi pula dalam kasus ini memang aku yang salah. Hihi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar